Jumat, 29 November 2013

Recount Text

Last week I and Iska went to school to trained Pramuka.
in activities Pramuka the children's in order to show Yel-yel from each team. team I and Iska is Sakura. Team Sakura totaled of nine people. To display the yells of children all will be told to pass ahead the military command Yosowilangun. Which will went to show yel-yel the first team Aster team .After the team started looking much, Sakura team started out. I and friends sang yel-yel with fervor.

Minggu, 13 Oktober 2013

MY CAT



{My Cat{
Ø My cat’s name is Chiko
Ø Chiko has fur which is saft as catton
Ø The colour is black and white
Ø My cat’s has beautiful eyes
Ø Eyes colour is sining brown
Ø He is very funny
Ø Chiko likes eating food that cantain fish
Ø Chiko when it tired to fall a sleep






Senin, 03 Juni 2013

MACAM-MACAM KALIMAT MAJEMUK BERSERTA CONTOHNYA

A.  KALIMAT MAJEMUK SETARA
Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang berhubungan antara unsur-unsurnya (klausa-klausanya) bersifat sama atau sederajat.
1)    Kalimat majemuk penjumlahan, ditandai oleh kata penghubung lalu, dan, kemudian,  dan sejenisnya.
Contoh :
·         Ibu membaca buku dan ayah membersihkan kebun.
2)   kalimat majemuk pemilihan, ditandai oleh kata penghubung.
Contoh :
·         Saya harus keluar atau anda diam.
3)   Kalimat majemuk pertentangan, ditandai oleh kata penghubung tetapi, melainkan, sedangkan.
Contoh:
·         Kakak sangat pandai, sedangkan adiknya bodoh.

B.    KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang hubungan antara  unsur-unsurnya (klausa-klausanya) tidak sederajat atau bertingkat.
     1)   kalimat majemuk bertingkat hubungan waktu, tandai oleh konjungsi (kata hubung) sejak, sewaktu, ketika, manakala, saat, selangi, telah sesudah, sampai dan sebagainya.
Contoh :
·         Sejak ayah berangkat, dia belum datang lagi ke sini.
     2)  Klaimat majemuk bertingkat hubungan syarat, ditadai oleh konjungsi jika, kalau, apabila, asalkan.
Contoh :
·         Kamu akan lulus kalau semua tugasmu terpenuhi.
     3)  Kalimat majemuk bertingkat hubungan pengadian ditandai oleh kata seandainya, andaikan, andaikata.
Contoh :
·         Andaikta kamu berhasil, aku akan membelikanmu sepeda baru.
              4)  Kalimat majemuk bertingakat tujuan, ditandai oleh konjungsi agar, supaya, untuk.
Contoh :
     ·         Saya sengaja meninggalkan adik di rumah, agar adik kami bisa mandiri.
     ·         Nenekku menceritakan keinginannya supaya aku memiliki klebihyan dibidang agama dari cucu-cucunya yang lain.
     ·         Saya bekerja sampai malam, agar anak saya bisa melanjutkan sekolahnya.
     ·         Orang itu bekerja keras membanting tulang untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
     5)  Kalimat majemuk bertingkat hubungan konsesif atau penguatan ditandai oleh konjungsi walaupun, meskipun, sekalipun, biarpun, kendatipun, sungguhpun.
 Contoh :
·         Walaupun hatinya sangat sedih, tetapi dia tidak pernah menangis di hadapanku.
·         Berjuangan berjalan terus, kendatipun musuh telah menduduki semua kata besar.
·         Ibunya terus menjahit sampai malam, sungguhpun dia telah merasakan adanya kelainan dalam dadanya.
·         Ibu melepaskan Anto pergi betapapun besar cintanya.
     6)  Klaimat majemuk bertngkat hubungan perbandingan atau pemiripan, ditandai oleh    kata penghubun daripada, ibarat, seperti, bagaikan, laksana, sebagaimana, alih-alih.
Contoh :
·         Daripada menganggur, lebih baik kamu mengelolah kabun orang tuamu saja.
·         Pak Bahrum menyayangi semua keponakannya, seperti dia menyayangi anak kandungnya.
·         Penjahit itu dengan cepat menyambar perhisan korbannya laksana seekor kucing manangkap mangsanya.
·         Saya akan menolongmu sebagaimana ayahmu juga menolong keluargamu.
·         Alih-alih kereta api, ia lebih memilih naik pesawat terbang.

C.    KALIMAT MAJEMUK CAMPURAN
Kalimat majemuk campuran adalh gabungan antara kalimat majemuk bertingkat dalam kalimat majemuk campuran, sekurang-kurangnya terdapat 3 inti kalimat atau 3 klausa.
Contoh :
1)    Pekerjaan itu telah selesai ketika kakak datang dan ibu selesai memasak.
Klausa Utama         : Pekerjaan itu telah selesai.
Klausa Bawahan      : Kakak datang
                            : Ibu selesai memasak
2)   Orang tua sedang duduk di pinggir kolam dan membuka-buka koran itu adalah tetangga kami.
Klausa Utama           : Orang tua sedang duduk-duduk di pinggir kolam.
Klausa Bawahan      : Orang tua membuka-buka koran.













Kamis, 01 November 2012

BERITA

A. Menyimpulkan isi Berita yang Dibacakan 
Berita adalah cerita atau keterangan mengenai kejadian atu peristiwa yang masih hangat.
  • Langkah - langkah menyusun simpulan berita adalah sebagai berikut :
1.    Buat pertanyaan - pertanyaan yang di ajurkan terkai dengan berita telah kamu dengar. Pertanyaan tersebut dikembangkan dari pertanyaan pokok berita yang dikenal dengan 5W+1H, yaitu sebagai berikut :  
  • What, apa peristiwanya?
  • Who, siapa yang terlibat di dalamnya?
  • When, kapan peristiwa iti berlangsung?
  • Where, di mana peristiwa itu terjadi?
  • Why, mengapa peristiwa itu terjadi?
  • How, bagaimana proses peristiwa itu terjadi?






Selasa, 30 Oktober 2012

ASPEK KETERAMPILAN BERBAHASA

Aspek Keterampilan Berbahasa :
  • Menyimak (Mendengarkan)
  • Berbicara 
  • Membaca
  • Menulis
Macam - Macam Membaca
1.    Sekilas (Scaning)
2.    Cepat 
3.    Dalam Hati
4.    Nyaring 
5.    Indah
Macam - Macam Paragraf
  • Deduktif  : Paragraf yang kalimat utamanya ada di awal 
  • Induktif   : Paragraf yang kalimatnya ada di akhir 
  • Variatif    : Paragraf yang berada diawal kalimat utamanya ada diakhir / di tengah paragraf
  • Naratif     : Paragraf yang kalimatnya utamanya sudah menyebar diseluruh paragraf      
Ciri - Ciri Pantun 
1.    Baris satu dan dua termasuk sampiran 
2.    Baris tiga dan empat termasuk isi
3.    Bersajak ab - ab 
4.    Jumlah suku kata dalam baris antara delapan sampai dua belas 
5.    Satu bait terdiri atas empat baris









Senin, 08 Oktober 2012

PEMANTULAN CAHAYA


Pemantulan Cahaya
Cahaya merambat lurus seperti yang dapat kita lihat pada cahaya yang keluar dari sebuah lampu teater di ruangan yang gelap atau Laser yang melintasi asap atau debu. Oleh karenanya cahaya yang merambat digambarkan sebagai garis lurus berarah yang disebut sinar cahaya, sedangkan berkas cahaya terdiri dari beberapa garis berarah. Berkas cahaya bisa paralel, divergen (menyebar) atau konvergen (mengumpul).
Pemantulan cahaya terdiri dari dua jenis, yaitu pemantulan baur dan pemantulan teratur. Pemantulan cahaya pada permukaan datar seperti cermin, atau permukaan air yang tenang, termasuk pemantulan teratur. Sedangkan pemantulan cahaya pada permukaan kasar seperti pakaian, kertas dan aspal jalan, termasuk dalam pemantulan baur.
Pemantual Teratur (Pada permukaan rata)
Pada permukaan benda yang rata seperti cermin datar, cahaya dipantulkan membentuk suatu pola yang teratur. Sinar-sinar sejajar yang datang pada permukaan cermin dipantulkan sebagai sinar-sinar sejajar pula. Akibatnya cermin dapat membentuk bayangan benda. Pemantulan semacam ini disebut pemantulan teratur atau pemantulan biasa.

Pemantulan Baur
Berbeda dengan benda yang memiliki permukaan rata, pada saat cahaya mengenai suatu permukaan yang tidak rata, maka sinar-sinar sejajar yang datang pada permukaan tersebut dipantulkan tidak sebagai sinar-sinar sejajar. dibawah memperlihatkan bagaimana sinar-sinar yang datang ke permukaan kayu dipantulkan ke berbagai arah sehingga kita dapat melihat kayu ini pada posisi A, B dan C.
Perhatikan bahwa sinar-sinar yang datang ke permukaan kayu merupakan sinarsinar yang sejajar, namun sinar-sinar pantulnya tidak. Pemantulan seperti ini disebut pemantulan baur.

Akibat pemantulan baur ini kita dapat melihat benda dari berbagai arah. Misalnya pada kain atau kertas yang disinari lampu sorot di dalam ruang gelap kita dapat melihat apa yang ada pada kain atau kertas tersebut dari berbagai arah. Pemantulan baur yang dilakukan oleh partikel-partikel debu di udara yang berperan dalam mengurangi kesilauan sinar matahari.
Pemantulan baur juga sangat membantu pengemudi mobil saat malam hari yang gelap. Pada saat jalanan kering di malam yang gelap sinar lampu mobil akan dipantulkan ke segala arah oleh permukaan jalanan yang tidak rata ke segala arahntermasuk ke mata pengemudi sehingga jalanan terlihat terang. Namun saat jalanan basah karena hujan, permukaan jalanan menjadi rata sehingga sinar lampu mobil hanya dipantulkan ke arah tentu saja, yakni ke arah depan jalanan sehingga pengemudi mengalami kesulitan karena tidak dapat melihat jalanan di depannya dengan baik.
Hukum Pemantulan Cahaya
Pada saat sinar mendatangi permukaan cermin datar, cahaya akan dipantulkan seperti gambar dibawah. Garis yang tegak lurus bidang pantul disebut garis normal. Pengukuran sudut datang dan sudut pantul dimulai dari garis ini. Sudut datang (i) adalah sudut yang dibentuk oleh garis normal (1) dan sinar datang (2), sedangkan sudut pantul (r) adalah sudut yang dibentuk oleh garis normal (1) dan sinar pantul (3).

Berdasarkan pengamatan dan pengukuran didapatkan bahwa:
1. sinar datang, sinar pantul dan garis normal terletak pada bidang yang sama;
2. besar sudut datang (i) sama dengan besar sudut pantul (r).
Dua pernyataan di atas dikenal sebagai hukum pemantulan cahaya.
Pemantulan pada Cermin Datar
Jika seberkas cahaya mengenai sebuah cermin datar, maka cahaya tersebut akan dipantulkan secara teratur. Peristiwa pemantulan nahaya pada cermin datar dapat menyebabkan pembentukan bayangan benda di dalam cermin.
Bayangan benda yang terbentuk pada cermin datar mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
1. Bayangan bersifat maya (tidak dapat ditangkap oleh layar)
2. Tegak dan menghadap berlawanan arah terhadap bendanya
3. Bayangan sama besar dengan bendanya
4. Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin.
Perhatikan pembentukan bayangan pada cermin datar dalam gambar berikut ini !

Berdasarkan gambar di atas, bayangan benda pada cermin datar terbentuk di belakang cermin dan tidak dapat dilalui atau dilewati oleh cahaya yang sesungguhnya sehingga bayangan tidak dapat ditangkap oleh layar. Bayangan benda yang seperti ini disebut bayangan maya.
Jika sebuah benda ditempatkan di depan sebuah cermin datar, maka akan terbentuk sebuah bayangan yang sama besar di dalam cermin. Lalu bagaimana jika sebuah benda terletak didepan dua buah cermin datar yang mengapit sudut tertentu ?
Sebuah obyek di depan dua cermin yang membentuk sudut 80, didapat jumlah bayangan sebanyak 4 buah. Dari ilustrasi di atas maka, persamaan untuk menentukan jumlah bayangan yang dibentuk oleh dua buah cermin datar yang membentuk sudut tertentu sebagai berikut :