Pemantulan
Cahaya
Cahaya merambat lurus seperti yang
dapat kita lihat pada cahaya yang keluar dari sebuah lampu teater di ruangan
yang gelap atau Laser yang melintasi asap atau debu. Oleh karenanya cahaya yang
merambat digambarkan sebagai garis lurus berarah yang disebut sinar
cahaya, sedangkan berkas cahaya terdiri dari beberapa garis berarah. Berkas
cahaya bisa paralel, divergen (menyebar) atau konvergen (mengumpul).
Pemantulan cahaya terdiri dari dua
jenis, yaitu pemantulan baur dan pemantulan teratur. Pemantulan cahaya pada
permukaan datar seperti cermin, atau permukaan air yang tenang, termasuk
pemantulan teratur. Sedangkan pemantulan cahaya pada permukaan kasar
seperti pakaian, kertas dan aspal jalan, termasuk dalam pemantulan baur.
Pemantual Teratur (Pada permukaan rata)
Pada permukaan benda yang rata seperti
cermin datar, cahaya dipantulkan membentuk suatu pola yang teratur. Sinar-sinar
sejajar yang datang pada permukaan cermin dipantulkan sebagai sinar-sinar
sejajar pula. Akibatnya cermin dapat membentuk bayangan benda. Pemantulan
semacam ini disebut pemantulan teratur atau pemantulan biasa.
Pemantulan Baur
Berbeda dengan benda yang memiliki
permukaan rata, pada saat cahaya mengenai suatu permukaan yang tidak rata, maka
sinar-sinar sejajar yang datang pada permukaan tersebut dipantulkan tidak
sebagai sinar-sinar sejajar. dibawah memperlihatkan bagaimana sinar-sinar yang
datang ke permukaan kayu dipantulkan ke berbagai arah sehingga kita dapat
melihat kayu ini pada posisi A, B dan C.
Perhatikan bahwa sinar-sinar yang
datang ke permukaan kayu merupakan sinarsinar yang sejajar, namun sinar-sinar
pantulnya tidak. Pemantulan seperti ini disebut pemantulan baur.
Akibat pemantulan baur ini kita dapat
melihat benda dari berbagai arah. Misalnya pada kain atau kertas yang disinari
lampu sorot di dalam ruang gelap kita dapat melihat apa yang ada pada kain atau
kertas tersebut dari berbagai arah. Pemantulan baur yang dilakukan oleh
partikel-partikel debu di udara yang berperan dalam mengurangi kesilauan sinar
matahari.
Pemantulan baur juga sangat membantu
pengemudi mobil saat malam hari yang gelap. Pada saat jalanan kering di malam
yang gelap sinar lampu mobil akan dipantulkan ke segala arah oleh permukaan
jalanan yang tidak rata ke segala arahntermasuk ke mata pengemudi sehingga jalanan
terlihat terang. Namun saat jalanan basah karena hujan, permukaan jalanan
menjadi rata sehingga sinar lampu mobil hanya dipantulkan ke arah tentu saja,
yakni ke arah depan jalanan sehingga pengemudi mengalami kesulitan karena tidak
dapat melihat jalanan di depannya dengan baik.
Hukum Pemantulan Cahaya
Pada saat sinar mendatangi permukaan
cermin datar, cahaya akan dipantulkan seperti gambar dibawah. Garis yang tegak
lurus bidang pantul disebut garis normal. Pengukuran sudut datang dan sudut
pantul dimulai dari garis ini. Sudut datang (i) adalah sudut yang dibentuk oleh
garis normal (1) dan sinar datang (2), sedangkan sudut pantul (r) adalah sudut
yang dibentuk oleh garis normal (1) dan sinar pantul (3).
Berdasarkan pengamatan dan pengukuran
didapatkan bahwa:
1. sinar datang, sinar pantul dan garis
normal terletak pada bidang yang sama;
2. besar sudut datang (i) sama dengan
besar sudut pantul (r).
Dua pernyataan di atas dikenal sebagai
hukum pemantulan cahaya.
Pemantulan pada Cermin Datar
Jika seberkas cahaya mengenai sebuah
cermin datar, maka cahaya tersebut akan dipantulkan secara teratur. Peristiwa
pemantulan nahaya pada cermin datar dapat menyebabkan pembentukan bayangan
benda di dalam cermin.
Bayangan benda yang terbentuk pada
cermin datar mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
1. Bayangan bersifat maya (tidak dapat
ditangkap oleh layar)
2. Tegak dan menghadap berlawanan arah
terhadap bendanya
3. Bayangan sama besar dengan bendanya
4. Jarak bayangan ke cermin sama dengan
jarak benda ke cermin.
Perhatikan pembentukan bayangan pada
cermin datar dalam gambar berikut ini !
Berdasarkan
gambar di atas, bayangan benda pada cermin datar terbentuk di belakang cermin
dan tidak dapat dilalui atau dilewati oleh cahaya yang sesungguhnya sehingga
bayangan tidak dapat ditangkap oleh layar. Bayangan benda yang seperti ini
disebut bayangan maya.
Jika
sebuah benda ditempatkan di depan sebuah cermin datar, maka akan terbentuk
sebuah bayangan yang sama besar di dalam cermin. Lalu bagaimana jika sebuah
benda terletak didepan dua buah cermin datar yang mengapit sudut tertentu ?
Sebuah
obyek di depan dua cermin yang membentuk sudut 80, didapat jumlah bayangan
sebanyak 4 buah. Dari ilustrasi di atas maka, persamaan untuk menentukan jumlah
bayangan yang dibentuk oleh dua buah cermin datar yang membentuk sudut tertentu
sebagai berikut :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar